Jumat, 26 Oktober 2007

AMERIKA BERI SANGSI IRAN

Jumat, 26 Okt 2007,

WASHINGTON - Amerika Serikat, tampaknya, tak tahan lagi untuk segera menggempur Iran. Sebagai langkah awal, mereka memberikan sanksi kepada Iran dengan dalih militer mereka menjadi ancaman terbesar bagi keamanan AS. Ini diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Condoleezza "Condi" Rice.

Seperti dilansir Washington Post dan New York Times, Rice dan Menteri Keuangan Henry Paulson menyebut bahwa pasukan elite Iran, Qud, adalah pendukung terorisme, sedangkan Garda Revolusi sebagai biang senjata pemusnah masal.

Meski telah menjatuhkan sanksi tersebut, lanjut Condi, Washington masih tetap terbuka terhadap kemungkinan adanya "solusi diplomatis". Pengumuman pemberian sanksi itu menjadi titik kulminasi setelah serangkaian pernyataan pedas dari kedua belah pihak. Kemarin, Condi juga kembali mengulang pernyataan Teheran untuk "menghapus Israel dari peta."

Sanksi terhadap militer Iran itu berimbas terhadap perekonomian. Ratusan perusahaan yang bekerja sama dengan Iran diminta membatalkan kerja samanya. Bila tidak, mereka juga berisiko mendapatkan sanksi dari AS. Amerika juga akan menghentikan aktivitas perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan Garda Revolusi. Di Iran, Garda Revolusi tersebut memang sangat berkuasa. Selain mengendalikan perusahaan, mereka juga menguasai pembagian industri minyak.

Menurut Condi, pihaknya juga bakal menyetop aktivitas Iran di Iraq yang dianggap membahayakan. "Caranya, dengan menahan atau mengurangi anggota Pasukan Qud dan para pelaku lainnya yang membahayakan manusia dan stabilitas nasional," ujar Condi. Kini anggota kelompok tersebut mencapai 125 ribu orang. Konon, kelompok itu juga membantu pembentukan militan Hizbullah pada 1982. Mereka jugalah yang mempersenjatai muslim Bosnia ketika terjadi Perang Balkan.

Dikatakan oleh petinggi militer AS, Qud telah mempersenjatai dan melatih militan, yang beberapa waktu lalu menyerang serdadu AS di Iraq.

Sanksi terhadap Iran itu merupakan yang terbesar yang pernah diberlakukan sejak 1979. "(Sanksi tersebut) untuk memperingatkan Iran bahwa ada balasan atas tindakan mereka. Kami melakukannya karena kami tidak melihat perubahan Iran," kata seorang pejabat pemerintahan AS yang tidak disebut namanya. (JP online)

Tidak ada komentar: